Nakal artinya
suka berbuat kurang baik (tidak menurut, mengganggu dsb, terutama bagi
anak-anak). Juga berarti buruk kelakuan. Kenakalan adalah kata
sifat dari nakal atau perbuatan nakal. Bisa juga berarti tingkah laku secara
ringan yang menyalahi norma yang berlaku di masyarakat. (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Edisi Ketiga, 2003, hlm. 772)
Kenakalan remaja meliputi
semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan
oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang
di sekitarnya. Para ahli pendidikan sependapat bahwa
remaja adalah mereka yang
berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa
kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia
berada pada masa transisi.
Baiklah sebelum membahas lebih
jauh tentang kenakalan remaja kita harus tahu definisinya terlebih dahulu
- Menurut Kartono, ilmuwan sosiologi. “Kenakalan
Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile
delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang
disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka
mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang".
- Menurut Santrock. "Kenakalan
remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat
diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal."
Ada beberapa jenis kenakalan
remaja diantaranya:
- Penyalahgunaan narkoba (narkotika dan
obat-obatan terlarang)
- Seks bebas (Free sex)
- Tawuran antara pelajar
- Mengambil barang milik orang lain
Perilaku 'nakal' remaja bisa
disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari
luar (eksternal).
Faktor internal:
- Krisis identitas
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya
dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan
konsistensi dalam kehidupannya.Kedua, tercapainya identitas peran.
Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi
kedua.
- Kontrol diri yang lemah
Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat
diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku
'nakal'. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah
laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk
bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
Faktor eksternal:
- Keluarga
Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau
perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada
remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan
anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap
eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
- Teman sebaya yang kurang baik
- Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang
baik.
Ada beberapa hal yang bisa
dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja:
- Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya
kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja
harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang
telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil
memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
- Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya
untuk melakukan point pertama.
- Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga
sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi
remaja.
- Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang
baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana
remaja harus bergaul.
- Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah
terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak
sesuai dengan harapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar