Sambutan Kepala Sekolah :


Assalamua'alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmatNYA semata kita bisa membuka/ menampilkan blog sederhana ini, agar masyarakat luas dapat mengetahui perkembangan kemajuan SMP Negeri 6 Jombang yang kita cintai.

Tidak bisa kita pungkiri bahwa kehadiran teknologi informasi dan komunikasi sangat banyak manfaatnya, baik bagi peserta didik maupun bagi pendidik dan tenaga kependidikan di SMP Negeri 6 Jombang.

Akhirnya tak lupa kami sampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah menerbitkan adanya Web Blog SMP Negeri 6 Jombang, teriring doa semoga amal perbuatannya dicatat sebagai amal kebaikan oleh Allah SWT dan kami mengharapkan saran dan kritik demi kemajuan tampilan Web Blog dan peningkatan mutu SMP Negeri 6 Jombang dimasa-masa mendatang.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Selasa, 22 November 2011

BEBERAPA JENIS TERMOMETER



Berdasarkan sifat termometrik yang dimiliki, ada beberapa jenis termometer yang dikenal luas.
Termometer Cairan dalam gelas
Termometer ini mungkin yang paling kita kenal dan penggunaannya sangat mudah. Terdapat kolom kecil yang berisi cairan, biasanya raksa atau alkohol. Cairan ini mudah memuai (kemampuan memuainya jauh melebihi kemampuan memuai gelas). Bila gelas mendapatkan panas, maka cairan didalamnya akan memuai (volume bertambah). karena gelas hampir tidak memuai, maka diameter kolom gelas hampir tidak berubah. Akibatnya,
pemuaian cairan menyebabkan kolom cairan bertambah panjang. panjang kolom ini yang menjadi indikator suhu. Dengan mencantumkan skala suhu disepanjang batabg gelas, maka suhu yang terukur dapat dibaca dengan mudah. jemis termometer ini yang sangat terkenal adalah termometer klinis 9termometer demam).
Termometer Termokopel
Termometer termokopel memberikan hasil bacaaan yang lebih cepat daripada termometer gas. Termometer ini juga dapat mengukur suhu yang berubah-ubah dengan cepat. Besaran termometrik pada termokopel adalah beda tegangan listrik antara ujung-ujung dua logam yang bersentuhan.
Jika dua logam berbeda disentuhkan, maka elektron bebas akan melewati titik persentuhan atau titik kontak tersebut. Karena daya hantar listrik dua logam berbeda maka elektron dapat mengalir dari satu logam ke logam lain sehingga timbul kelebihan elektron di satu logam dan kekurangan elektron logam lain. Akibatnya, muncul beda potensial antara ujung-ujung logam. Akibatnya, muncul beda potensial antara ujung-ujung logam. Besarnya beda potensial tersebut sangat bergantung pada suhu kedua logam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar